Laman

Sabtu, Maret 31, 2012

Etiologi Penyakit TB Paru


Disusun Oleh :
FITRIA NUR RAHMAWATI
NIM. P278 332 100 18
D3 REGULER/ SEMESTER II

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKKNIK KESEHATAN SURABAYA
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI KESEHATAN LINGKUNGAN MAGETAN
Jl. Tripandita No. 6 Telp. (0351) 891315 Magetan

 I.      DEFINISI TBC

Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Micobakterium tuberkulosa. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ paru-paru dibandingkan bagian lain tubuh manusia. Sekitar 75% pasien TB adalah kelompok usia yang paling produktif secara ekonomis (15-50 tahun)
Insidensi TBC dilaporkan meningkat secara drastis pada dekade terakhir ini di seluruh dunia. Demikian pula di Indonesia, Tuberkulosis / TBC merupakan masalah kesehatan, baik dari sisi angka kematian (mortalitas), angka kejadian penyakit (morbiditas),maupun diagnosis dan terapinya. Indonesia menempati urutan ketiga setelah India dan China dalam hal TBC yaitu sekitar 10% dari jumlah penderita TBC di seluruh dunia.
Tuberkulosis / TBC merupakan penyakit kedua penyebab kematian, sedangkan pada tahun 1986 merupakan penyebab kematian keempat. Pada tahun 1999 WHO Global Surveillance memperkirakan di Indonesia terdapat 583.000 penderita Tuberkulosis / TBC baru pertahun dengan 262.000 BTA positif atau insidens rate kira-kira 130 per 100.000 penduduk. Kematian akibat Tuberkulosis / TBC diperkirakan menimpa 140.000 penduduk tiap tahun.
Jumlah penderita TBC paru dari tahun ke tahun di Indonesia terus meningkat. Saat ini setiap menit muncul satu penderita baru TBC paru, dan setiap dua menit muncul satu penderita baru TBC paru yang menular. Bahkan setiap empat menit sekali satu orang meninggal akibat TBC di Indonesia.

    II.      FAKTOR DETERMINAN
A.    FAKTOR AGENT
      Agent merupakan sesuatu hal  yang dapat menyebabkan penyakit Tuberkulosis atau TBC.
Ø  Jenis
Klasifikasi Mikobakterium tuberkulosa
Kerajaan    : Bacteria
Fillum        : Actinobacteria
Ordo          : Actinomycetales
Family       : Mycobacteriaceae
Genus        : Micobacterium
Spesies      : M. Tubercolusis
Ø  Karateristik
Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang atau basil dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TBC pada paru-paru kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP).

Bakteri Mikobakterium tuberkulosa


B.     FAKTOR DAYA INFEKSI
Penyakit TBC yang  terjadi karena bakteri Mikobakterium tuberkulosa merupakan factor daya infeksi Virulensi. Virulensi adalah derajat patogenesis Agent infecius dengan Indikasi dan kemampuan invasi dan merusak jaringan host. 
Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru
C.    FAKTOR HOST
Kekebalan atau imuns manusia sangat berpengaruh terhadap kemampuan menolak penyakit TBC. Tubuh manusia mempunyai suatu sistem imun yaitu antigen yang bertujuan melindungi tubuh dari serangan benda asing seperti kuman, virus dan jamur.
 Secara imunologis, sel makrofag dibedakan menjadi makrofag normal dan makrofag teraktivasi. Makrofag normal berperan pada pembangkitan daya tahan imunologis nonspesifik, dilengkapi dengan kemampuan bakterisidal atau bakteriostatik terbatas.
 Makrofag ini berperanan pada daya tahan imunologis bawaan (innate resistance). Sedang makrofag teraktivasi mempunyai kemampuan bakterisidal atau bakteriostatik sangat kuat yang merupakan hasil aktivasi sel T sebagai bagian dari respons imun spesifik (acquired resistance) Sel T adalah mediator utama pertahanan imun melawan mikrobacterium tubercolus

 III.      PENGARUH LINGKUNGAN
Lingkungan sangat berpengaruh besar terhadap penyebaran penyakit TBC. Sumber penularan adalah pasien TB BTA positif. Pada waktu batuk atau bersin, pasien menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk percikan dahak (droplet nuclei). Sekali batuk dapat menghasilkan sekitar 3000 percikan dahak. Umumnya penularan terjadi dalam ruangan dimana percikan dahak berada dalam waktu yang lama. Ventilasi dapat mengurangi jumlah percikan, sementara sinar matahari langsung dapat membunuh kuman. Percikan dapat bertahan selama beberapa jam dalam keadaan yang gelap dan lembab. Daya penularan seorang pasien ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari parunya. Makin tinggi derajat kepositifan hasil pemeriksaan dahak, makin menular pasien tersebut. Faktor yang memungkinkan seseorang terpajan kuman TB ditentukan oleh konsentrasi percikan dalam udara dan lamanya menghirup udara tersebut.
       IV.PERJALANAN PENYAKIT
  • Pre Pathogenesis
Micobakterium tuberkulusa menyebar melalui udara yang tercemar. Ini biasanya ditularkan oleh orang yang terlebih dahulu terkena pentakit TB. Bakteri Micubacterium masuk kedalam paru-paru. Saat Mikobakterium tuberkulosa berhasil menginfeksi paru-paru, maka dengan segera akan tumbuh koloni bakteri yang berbentuk globular (bulat). Biasanya melalui serangkaian reaksi imunologis bakteri TBC ini akan berusaha dihambat melalui pembentukan dinding di sekeliling bakteri itu oleh sel-sel paru. Mekanisme pembentukan dinding itu membuat jaringan di sekitarnya menjadi jaringan parut dan bakteri TBC akan menjadi dormant (istirahat). Bentuk-bentuk dormant inilah yang sebenarnya terlihat sebagai tuberkel pada pemeriksaan foto rontgen.
Pada sebagian orang dengan sistem imun yang baik, bentuk ini akan tetap dormant sepanjang hidupnya. Sedangkan pada orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang kurang, bakteri ini akan mengalami perkembangbiakan sehingga tuberkel bertambah banyak. Tuberkel yang banyak ini membentuk sebuah ruang di dalam paru-paru. Ruang inilah yang nantinya menjadi sumber produksi sputum (dahak). Seseorang yang telah memproduksi sputum dapat diperkirakan sedang mengalami pertumbuhan tuberkel berlebih dan positif terinfeksi TBC.
Meningkatnya penularan infeksi yang telah dilaporkan saat ini, banyak dihubungkan dengan beberapa keadaan, antara lain memburuknya kondisi sosial ekonomi, belum optimalnya fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat, meningkatnya jumlah penduduk yang tidak mempunyai tempat tinggal dan adanya epidemi dari infeksi HIV. Disamping itu daya tahan tubuh yang lemah/menurun, virulensi dan jumlah kuman merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam terjadinya infeksi TBC.

  • ILLNESS EXTENDED
Gejala utama pasien TB paru adalah batuk berdahak selama 2-3 minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih dari satu bulan. Gejala-gejala tersebut diatas dapat dijumpai pula pada penyakit paru selain tb, seperti bronkiektasis, bronkitis kronis, asma, kanker paru, dan lain-lain. Mengingat prevalensi TB di Indonesia saat ini masih tinggi, maka setiap orang yang datang ke UPK dengan gejala tersebut diatas, dianggap sebagai seorang tersangka (suspek) pasien TB, dan perlu dilakukan pemeriksaan dahak secara mikroskopis langsung.
  • ILLNESS
Hanya sekitar 10% yang terinfeksi TB akan menjadi sakit TB. risiko penularan lebih besar dari pasien TB paru dengan BTA negatif. Risiko penularan setiap tahunnya di tunjukkan dengan Annual Risk of Tuberculosis Infection (ARTI) yaitu proporsi penduduk yang berisiko terinfeksi TB selama satu tahunDengan ARTI 1%, diperkirakan diantara 100.000 penduduk rata-rata terjadi 1000 terinfeksi TB dan 10% diantaranya (100 orang) akan menjadi sakit TB setiap tahun. Sekitar 50 diantaranya adalah pasien TB BTA positif.
Faktor yang mempengaruhi kemungkinan seseorang menjadi pasien TB adalah daya tahan tubuh yang rendah, diantaranya infeksi HIV/AIDS dan malnutrisi (gizi buruk). HIV merupakan faktor risiko yang paling kuat bagi yang terinfeksi TB menjadi sakit TB. Infeksi HIV mengakibatkan kerusakan luas sistem daya tahan tubuh seluler (Cellular immunity), sehingga jika terjadi infeksi oportunistik, seperti tuberkulosis, maka yang bersangkutan akan menjadi sakit parah bahkan bisa mengakibatkan kematian.
Bila jumlah orang terinfeksi HIV meningkat, maka jumlah pasien TB akan meningkat, dengan demikian penularan TB di masyarakat akan meningkat pula
  • ILLNESS STOP
Ø  Sembuh
Pasien telah menyelesaikan pengobatannya secara lengkap dan pemeriksaan ulangdahak (follow-up) hasilnya negatif pada AP dan pada satu pemeriksaan follow-upsebelumnya

Ø   Pengobatan Lengkap
Adalah pasien yang telah menyelesaikan pengobatannya secara lengkap tetapi tidak
memenuhi persyaratan sembuh atau gagal.
Ø  Meninggal
Adalah pasien yang meninggal dalam masa pengobatan karena sebab apapun.
Ø  Pindah
Adalah pasien yang pindah berobat ke unit dengan register TB 03 yang lain dan hasil
pengobatannya tidak diketahui.
Ø  Default (Putus berobat)
Adalah pasien yang tidak berobat 2 bulan berturut-turut atau lebih sebelum masapengobatannya selesai.
Ø  Gagal
Pasien yang hasil pemeriksaan dahaknya tetap positif atau kembali menjadi positif padabulan kelima atau lebih selama pengobatan

Selasa, Maret 27, 2012

Lyric


Lyrik Lagu ini kusembahkan kepada seseorang yang ada disana :
Mencurahkan betapa kecewanya aku padamu. Betapa sakitnya Hati ini karenamu.


PLAT BAND-ABG TUA

Kau tebarkan pesona ke setiap wanita
Tanpa kau sadari kau sudah lanjut usia
Tingkah lakumu bagaikan seorang remaja
Yang ingin dicinta dan selalu mencinta

Ku akui gayamu laksana arjuna
Yang mencari mangsa bila kau melihatnya
Tingkah lakumu bagaikan seorang remaja
Yang ingin dicinta dan selalu mencinta

Abg tua tingkahmu semakin gila
Kau menjerat semua wanita
Wanita yang ada di depan mata
Rayuanmu sungguh mempesona

Abg tua tingkahmu semakin gila
Tak peduli apa yang kau rasa
Tak peduli anak bininya di rumah
Emang engkau penjahat wanita